Wanita yang bekerja, tidak selalu dikarenakan ingin mendapatkan pemasukan finansial. Ada kalanya lebih kepada persoalan aktualisasi dan pengembangan diri. Dengan bekerja, Wanita tersebut dapat merasakan sensasi selain yang didapatnya di rumah. Mereka menemukan tantangan, tujuan, dapat merasakan kesenangan karena ikut ambil andil mencapai target perusahaan dan lainnya. “Ketika Wanita itu berhenti bekerja dan berada di rumah, Ia akan merasa frustasi, tapi tidak sampai menimbulkan trauma psikologis,” ujar psikolog Tuti I. Fauziansyah, S.Pi.
Rasa ketidaknyamanan karena diminta berhenti bekerja oleh suami, menyebabkan rasa percaya dirinya menurun. Ia pun merasa kemandiriannya dalam keuangan dan berpikir ‘dirampas’. Karena sebelum menikah dan masih bekerja, Ia leluasa mengelola keuangan, sekecil apa pun gaji yang diterimanya.
Tuti menjelaskan bahwa, kebanyakan Wanita yang pernah bekerja, plus memiliki jabatan, merupakan Wanita yang mampu mengambil keputusannya sendiri. Sebab Ia telah terlatih mandiri dari pengalamannya bekerja. Nah, setelah menikah, Ia dituntut hanya di rumah, jadi Ia merasa tidak mampu mengaktualisasi dirinya. Mereka mengalami post-power syndrome. Jika hal itu didiamkan saja, tentu suatu saat akan meledak.
Mudah marah, emosi, dan sakit-sakitan merupakan efek dari ketidakpuasan dan ketidaknyamanan dalam suatu hubungan. Dan itu pun akan terlihat dari penampilan fisik Wanita tersebut yang tidak lagi terlihat ceria, fresh atau pun menyenangkan. Hal itu akan membawa dampak yang tidak baik untuk si buah hati (jika telah memiliki anak). Sulit memfokuskan diri mengurus anak dan segala hal, jika Wanita tersebut merasa tertekan dan stress. Bisa-bisa anaknya menjadi pelampiasan emosi yang tidak sehat dari permasalahannya itu.
Penting sekali ada masa adaptasi jika Anda diminta berhenti bekerja oleh pasangan. Lamanya? Tergantung pada kemampuan penyesuaian diri Anda masing-masing. Tuti menyarankan, “Untuk mempermulus masa adaptasi, diskusikanlah baik-baik dengan pasangan Anda. Tanyakan alasannya menyuruh Anda berhenti bekerja, bagaimana konsep mengurus rumah dan anak yang seharusnya dilakukan. Jangan merasa takut untuk menanyakan, bagaimana jika Anda tetap bekerja sambil mengurus anak.” Siapa tahu si Dia mengizinkannya. Pokoknya, gali semua informasi mengapa larangan diberlakukan. Anda memiliki hak untuk berbahagia, sekaligus orang yang ingin mengetahui keinginan pasangannya dan membuatnya untuk juga merasa bahagia di dalam hubungan ini.
Tidak ada salahnya bernegosiasi, dan menghasilkan win-win solution. Jadi, jangan selalu berpikiran negatif pada setiap tawaran jalan tengah. Pemecahan yang baik adalah yang membuat pasangan dan Anda sama-sama merasa diuntungkan.
So.. bagaiamana, tidak bermasalahkan Anda berhenti bekerja?
Sumber: http://www.areadewasa.com/article/love-relationship/jika-si-dia-meminta-anda-berhenti-kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar