Namun, tidak sedikit pasangan yang kalah dan pasrah dengan keadaan di dalam pernikahan mereka, membiarkannya hambar begitu saja. Bukannya berusaha menyesuaikan, mereka malah diam, membiarkan keadaan itu semakin tidak karuan. Dan akhirnya, perpisahan dipilih sebagai jalan keluarnya.
Yang seharusnya Anda lakukan adalah mencari dan mengenali penyebab hambarnya pernikahan Anda berdua. Menurut psikolog, Drs. Agustine Sukarlan Basri, M.Si, rasa hambar di dalam pernikahan terjadi karena Anda dan pasangan tidak lagi berada di situasi di mana Anda berdua sangat menginginkan pernikahan dan kebersamaan seperti awal pernikahan dulu, akan tetapi Anda berdua pun tak mampu pergi.
Rasa hambar bisa disebabkan karena kesibukan kerja dan rutinitas membosankan yang dijalani oleh masing-masing pihak, sehingga tidak ada lagi waktu bersama yang berfungsi untuk menghangatkan rasa cinta di antara Anda dan pasangan. Kekecewaan, sakit hati, kurang perhatian, terjebak dalam rutinitas kesibukan kerja, masalah finansial merupakan beberapa faktor yang menjadi pemicu rasa hambar di dalam pernikahan, situasi menjadi dingin dan kurang akan gairah serta energi.
Di antara beberapa penyebab yang memicu rasa hambar tersebut, sakit hatilah yang paling memberikan dampak yang cepat. Rasa sakit hati bisa dikarenakan komitmen yang telah dibuat tidak dijalankan, atau karena sesuatu yang diucapkan pasangan atau yang tidak diucapkan, dan sakit yang paling menyakitkan adalah dikarenakan perilaku pasangan, seperti berselingkuh atau melakukan kekerasan.
Drs. Agustine menyarankan agar Anda segera mencari solusinya, karena jika dibiarkan, bisa saja membuat pernikahan tersebut terhenti di tengah jalan. Atau bisa saja perpisahan itu tidak terjadi, Anda dan pasangan masih tetap tinggal di satu atap, tapi dengan pendiriannya masing-masing. Pernikahan macam apa itu, tentu sangat tidak membahagiakan bukan?
Cari solusi dong. Untuk itulah mengapa sangat penting mencari akar penyebab kehambarannya. Jika penyebabnya adalah karena kesibukan kerja, carilah cara meluangkan waktu Anda berdua untuk menghabiskan waktu bersama, lakukanlah komunikasi yang lebih intens. Jika masalahnya karena komitmen yang tidak dipenuhi, buatlah kembali kesepakatan bersamanya. Oleh karena itulah mengapa keterbukaan menjadi salah satu aspek yang penting dalam sebuah hubungan. Ungkapkan saja harapan dan keinginan Anda berdua kepada masing-masing pihak secara baik-baik, tenang dan dengarlah setiap perkataannya. “Hal yang utama bukan komitmennya, melainkan konsistensi menjalankan komitmen tersebut. Komitmen itu kan hanya sebuah kesepakatan,” ujar Agustine.
Sudahkah Anda temukan bumbu yang menyedapkan hubungan Anda bersamanya?
Sumber: http://www.areadewasa.com/article/love-relationship/duh-hambar-banget-sih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar