Bacaan di Waktu Senggang

  • HOME Aneh&Unik Cinta&Tips Fashion Humor Imlek Kepribadian Kesehatan Kisah Nyata Mitos Motivasi Move On Otomotif Pria Ramalan Relationship Renungan Sex Tips Cantik Valentine Wanita Work&Bisnis

    Selasa, 15 Januari 2013

    Gendong Aku Sampai Ajalku Tiba




    Suatu malam ketika aku kembali ke rumah, istriku menghidangkan makan malam untukku. Sambil memegang tangannya aku berkata, 'Saya ingin mengatakan sesuatu kepadamu.' Istriku lalu duduk di samping sambil menemaniku menikmati makan malam dengan tenang. Tiba-tiba aku tidak tahu harus memulai percakapan dari mana. Kata-kata rasanya berat keluar dari mulutku.

    Aku ingin sebuah perceraian di antara kami, karena itu aku beranikan diriku. Nampaknya dia tidak terganggu sama sekali dengan pembicaraanku, dia malah balik bertanya kepadaku dengan tenang, 'Mengapa?' Aku menolak menjawabnya, ini membuatnya sungguh marah kepadaku. Malam itu kami tidak saling bertegur sapa. Dia terus menangis dan menangis. Aku tahu bahwa dia ingin tahu alasan di balik keinginanku untuk bercerai.

    Dengan sebuah rasa bersalah yang dalam, aku membuat sebuah pernyataan persetujuan untuk bercerai dan dia dapat memiliki rumah kami, mobil, dan 30% dari keuntungan perusahaan kami. Dia sungguh marah dan merobek kertas itu. Wanita yang telah menghabiskan 10 tahun hidupnya bersamaku itu telah menjadi orang yang asing di hatiku. Aku minta maaf kepadanya karena dia telah membuang waktunya 10 tahun bersamaku, untuk semua usaha dan energi yang diberikan kepadaku, tapi aku tidak dapat menarik kembali apa yang telah kukatakan kepada Jane, wanita simpananku, bahwa aku sungguh mencintainya. Istriku menangis lagi. Bagiku tangisannya sekarang tidak berarti apa-apa lagi. Keinginanku untuk bercerai telah bulat.

    Hari berikutnya, ketika aku kembali ke rumah sedikit larut, kutemukan dia sedang menulis sesuatu di atas meja di ruang tidur kami. Aku tidak makan malam tapi langsung pergi tidur karena ngantuk yang tak tertahankan akibat rasa capai sesudah seharian bertemu dengan Jane. Ketika terbangun, kulihat dia masih duduk di samping meja itu sambil melanjutkan tulisannya. Aku tidak menghiraukannya dan kembali meneruskan tidurku.

    Pagi harinya, dia menyerahkan syarat-syarat perceraian yang telah ditulisnya sejak semalam kepadaku. Dia tidak menginginkan sesuatupun dariku, tetapi hanya membutuhkan waktu sebulan sebelum perceraian. Dia memintaku dalam sebulan itu, kami berdua harus berjuang untuk hidup normal layaknya suami istri. Alasannya sangat sederhana. Putra kami akan menjalani ujian dalam bulan itu sehingga dia tidak ingin mengganggunya dengan rencana perceraian kami. Selain itu, dia juga meminta agar aku harus menggendongnya sambil mengenang kembali saat pesta pernikahan kami. Dia memintaku untuk menggendongnya selama sebulan itu dari kamar tidur sampai muka depan pintu setiap pagi.

    Aku pikir dia sudah gila. Akan tetapi, biarlah kucoba untuk membuat hari-hari terakhir kami menjadi indah demi perceraian yang kuinginkan, aku pun menyetujui syarat-syarat yang dia berikan. Aku menceritakan kepada Jane tentang hal itu. Jane tertawa terbahak-bahak mendengarnya. 'Terserah saja apa yang menjadi tuntutannya tapi yang pasti dia akan menghadapi perceraian yang telah kita rencanakan,' kata Jane.

    Ada rasa kaku saat menggendongnya untuk pertama kali, karena kami memang tak pernah lagi melakukan hubungan suami istri belakangan ini. Putra kami melihatnya dan bertepuk tangan di belakang kami. 'Wow, papa sedang menggendong mama.' Sambil memelukku dengan erat, istriku berkata, 'Jangan beritahukan perceraian ini kepada putra kita.' Aku menurunkannya di depan pintu. Dia lalu pergi ke depan rumah untuk menunggu bus yang akan membawanya ke tempat kerjanya, sedangkan aku mengendarai mobil sendirian ke kantorku.

    Pada hari kedua, kami berdua melakukannya dengan lebih mudah. Dia merapat melekat erat di dadaku. Aku dapat mencium dan merasakan keharuman tubuhnya. Aku menyadari bahwa aku tidak memperhatikan wanita ini dengan seksama untuk waktu yang agak lama. Aku menyadari bahwa dia tidak muda seperti dulu lagi, ada bintik-bintik kecil di wajahnya, rambutnya pun sudah mulai beruban. Namun entah kenapa, hal itu membuatku mengingat bagaimana pernikahan kami dulu.

    Pada hari keempat, ketika aku menggendongnya, aku mulai merasakan kedekatan. Inilah wanita yang telah memberi dan mengorbankan 10 tahun kehidupannya untukku. Pada hari keenam dan ketujuh, aku mulai menyadari bahwa kedekatan kami sebagai suami istri mulai tumbuh kembali di hatiku. Aku tentu tidak mengatakan perasaan ini kepada Jane.

    Suatu hari, aku memperhatikan dia sedang memilih pakaian yang hendak dia kenakan. Dia mencoba beberapa darinya tapi tidak menemukan satu pun yang cocok untuknya. Dia sedikit mengeluh, 'Semua pakaianku terasa terlalu besar untuk tubuhku sekarang.' Aku mulai menyadari bahwa dia semakin kurus dan itulah sebabnya kenapa aku dapat dengan mudah menggendongnya. Aku menyadari bahwa dia telah memendam banyak luka dan kepahitan hidup di hatinya. Aku lalu mengulurkan tanganku dan menyentuh kepalanya.

    Tiba-tiba putra kami muncul dan berkata,' Papa, sekarang saatnya untuk menggendong dan membawa mama.' Bagi putraku, melihatku menggendong dan membawa mamanya menjadi peristiwa yang penting dalam hidupnya. Istriku mendekati putra kami dan memeluk erat tubuhnya penuh keharuan. Aku memalingkan wajahku dari peristiwa yang bisa mempengaruhi dan mengubah keputusanku untuk bercerai.

    Aku lalu mengangkatnya dengan kedua tanganku, berjalan dari kamar tidur kami, melalui ruang santai sampai ke pintu depan. Tangannya melingkar erat di leherku dengan lembut dan sangat romantis layaknya suami istri yang harmonis. Aku pun memeluk erat tubuhnya, seperti momen hari pernikahan kami 10 tahun yang lalu. Akan tetapi tubuhnya yang sekarang ringan membuatku sedih.

    Pada hari terakhir, aku menggendongnya dengan kedua lenganku. Aku susah bergerak meski cuma selangkah ke depan. Putra kami telah pergi ke sekolah. Aku memeluknya erat sambil berkata, 'Aku tidak pernah memperhatikan selama ini hidup pernikahan kita telah kehilangan keintiman satu dengan yang lain.'

    Aku mengendarai sendiri kendaraan ke kantorku, mampir ke tempat Jane. Melompat keluar dari mobilku tanpa mengunci pintunya. Begitu cepatnya karena aku takut jangan sampai ada sesuatu yang membuatku mengubah pikiranku. Aku naik ke lantai atas. Jane membuka pintu dan aku langsung berkata padanya. 'Maaf Jane, aku tidak ingin menceraikan istriku.'

    Jane memandangku penuh tanda tanya bercampur keheranan dan kemudian menyentuh dahiku dengan jarinya. Aku mengelak dan berkata, 'Maaf Jane, aku tidak akan bercerai. Hidup perkawinanku terasa membosankan karena dia dan aku tidak memaknai setiap momen kehidupan kami, bukan karena kami tidak saling mencintai satu sama lain. Sekarang aku menyadari sejak aku menggendongnya sebagai syaratnya itu, aku ingin terus menggendongnya sampai hari kematian kami.'

    Jane sangat kaget mendengar jawabanku. Dia menamparku dan kemudian membanting pintu dengan keras. Aku tidak menghiraukannya. Aku menuruni tangga dan mengendarai mobilku pergi menjauhinya. Aku singgah di sebuah toko bunga di sepanjang jalan itu, aku memesan bunga untuk istriku. Gadis penjual bunga bertanya apa yang harus kutulis di kartunya. Aku tersenyum dan menulis, 'Aku akan menggendongmu setiap pagi sampai kematian menjemput.'

    Petang hari ketika aku tiba di rumah, dengan bunga di tanganku, sebuah senyum menghias wajahku. Aku berlari hanya untuk bertemu dengan istriku dan menyerahkan bunga itu sambil merangkulnya untuk memulai sesuatu yang baru dalam perkawinan kami. Tapi apa yang kutemukan? Istriku telah meninggal di atas tempat tidur yang telah kami tempati bersama 10 tahun pernikahan kami.

    Aku baru tahu kalau istriku selama ini berjuang melawan kanker ganas yang telah menyerangnya berbulan-bulan tanpa pengetahuanku karena kesibukanku menjalin hubungan asmara dengan Jane. Istriku tahu bahwa dia akan meninggal dalam waktu yang relatif singkat. Meskipun begitu, dia ingin menyelamatkanku dari pandangan negatif yang mungkin lahir dari putra kami karena aku menginginkan perceraian, karena reaksi kebodohanku sebagai seorang suami dan ayah, untuk menceraikan wanita yang telah berkorban selama sepuluh tahun yang mempertahankan pernikahan kami dan demi putra kami.

    Betapa berharganya sebuah pernikahan saat kita bisa melihat atau mengingat apa yang membuatnya berharga. Ingat ketika dulu perjuangan yang harus dilakukan, ingat tentang kejadian-kejadian yang telah terjadi di antara kalian, ingat juga tentang janji pernikahan yang telah dikatakan. Semuanya itu harusnya hanya berakhir saat maut memisahkan.

    ------------------

    Sekecil apapun dari peristiwa atau hal dalam hidup sangat mempengaruhi hubungan kita. Itu bukan tergantung pada uang di bank, mobil atau kekayaan apapun namanya. Semuanya ini bisa menciptakan peluang untuk menggapai kebahagiaan tapi sangat pasti bahwa mereka tidak bisa memberikan kebahagiaan itu dari diri mereka sendiri. Suami-istrilah yang harus saling memberi demi kebahagiaan itu.

    Karena itu, selalu dan selamanya jadilah teman bagi pasanganmu dan buatlah hal-hal yang kecil untuknya yang dapat membangun dan memperkuat hubungan dan keakraban di dalam hidup perkawinanmu. Milikilah sebuah perkawinan yang bahagia. Kamu pasti bisa mendapatkannya.

    Jika engkau tidak ingin berbagi/share cerita ini, pasti tidak akan terjadi sesuatu padamu di hari-hari hidupmu.

    Akan tetapi, jika engkau mau berbagi/share cerita ini kepada saudara, sahabat atau kenalanmu. Maka ada kemungkinan, engkau dapat menyelamatkan perkawinan orang lain, terutama mereka yang sedang mengalami masalah dalam pernikahan mereka. Semoga demikianlah adanya.

    Sumber: http://kisahin.blogspot.com/2012/10/gendong-aku-sampai-ajalku-tiba.html#ixzz2I2PpFAUT
    Diposting oleh Unknown di 02.17
    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
    Label: Renungan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

  • Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
    Langganan: Posting Komentar (Atom)
    Bacaan di Waktu Senggang
    link

    Kotak Ajaib

    Arsip Blog

    • ▼  2013 (317)
      • ►  Juni (4)
      • ►  Mei (14)
      • ►  April (21)
      • ►  Maret (30)
      • ►  Februari (157)
      • ▼  Januari (91)
        • (Kisah Nyata) Top Ittipat Millionaire Muda Asal Th...
        • [Foto Exclusive] KISAH NYATA bagi yang suka FREESE...
        • [OMG] KISAH NYATA manusia menjadi monster!!!
        • Senyum Terakhir : kisah sedih nyata cinta di balik...
        • Kisah Nyata Reinkarnasi Itu Ada
        • Akun Cewek Bejat Di Facebook | Penghinaan Terhadap...
        • Good Mood
        • Hah! Rabu Pukul 15.30 Adalah Saat Wanita Sedang "J...
        • 10 Masakan Paling Menjijikkan di Dunia!!
        • Menghentikan Sifat Cemburu
        • Kekecewaan Adalah Kebahagiaan Yang Tertunda
        • Tough Love (Cinta Keras)
        • Hidup Memang Serba Salah
        • [renungan] Yang terbaik
        • KISAH NYATA ARIF SI NARAPIDANA CILIK YANG CERDAS
        • Nikah Muda??? [Yang jomblo & punya pacar wajib mas...
        • Wow! 'Kuburan Massal' Mobil Era Perang Dunia II ( ...
        • Kisah Bill Gates: Dilempari Botol Hingga Sukses Ka...
        • Bocoran Transkrip Wawancara Rhoma Irama yang Batal...
        • (Part 2) Ide Kreatif Pada saat Banjir di Thailand ...
        • (Part 1) Ide Kreatif Pada saat Banjir di Thailand ...
        • Hidup ini Sangat Berharga, Jalanilah Dengan Penuh ...
        • Bagaimana Mengisi Hidup Ini ??
        • The Bubble and the Butterfly, Kisah Pemimpin Redak...
        • Motivasi: Hidup itu Seperti Pemain Akrobat Dengan ...
        • Setiap Hari Dalam Hidupmu adalah istimewa...
        • Nasehat Yang Sangat Berharga dari Warren Buffett
        • Mengintip Proses Pembuatan Animasi "Shaun The Sheep"
        • Apakah Anda Masih Minum Soda Setelah Membaca Ini ?
        • Pria yang mengadakan upacara pernikahan sekaligus ...
        • Inilah Arti Huruf Depan Namamu
        • Semua Jadi Mudah......
        • Pemerintah Soviet Pernah Palsukan Foto Tanpa Photo...
        • Seorang Pemuda Dipaksa Menikahi Mayat
        • Perbedaan Antara Cinta Sejati dan Nafsu
        • Kisah Cinta Pria Miskin dan Wanita Kaya
        • Membaca Rambut Manusia Melihat Karakter Mereka
        • Cewek Pengemudi Porsche Seksi, Cantik, Berhati Mulia
        • Kesetiaan Pasangan Berdasarkan Zodiak
        • Pembunuh Rasa Cinta yang Harus Anda Hindari
        • Ciri Pria Mendekati Wanita Karena Iseng
        • Mengapa Wanita Sering Digantung
        • Motivator Tanpa Tangan Sedikit Kaki
        • Tidak Masalah Jika Tak Punya Tangan Dan Kaki
        • Beberapa Fakta Fakta Tentang Cewek Yang Harus Dike...
        • 50 Fakta Pria Yang Wajib diKetahui Wanita
        • 7 Sifat Pria Pembohong
        • Situs Edit Foto Lucu & Unik
        • Cara Membuat Status Biru di Facebook
        • Film DANBO Keren
        • Cara Membuat Boneka Danbo
        • Ciri-ciri cowok playboy
        • Ciri - Ciri Cowok Matre
        • Inilah Ciri-ciri Cowok Jatuh Cinta Sama Kamu
        • 11 Tanda Cowok Sedang Memanfaatkan Kamu
        • 13 Tanda Cowok Serius Suka Sama Kamu
        • 9 Tanda kalau Cowok Kamu Adalah Cowok Setia
        • BOM dan SERSAN
        • Renungan Kala Anda Sudah Tua
        • Saya Takut Hidup di Jakarta!
        • Pria vs Wanita, Siapa Yang Lebih Baik?
        • 36 Istilah Dalam Twitter
        • Godaan Terberat Saat Berpacaran
        • Luar Biasa! Ayah Ini Bopong Putrinya untuk Selesai...
        • Namanya Dick Hoyt (Kisah nyata tentang Cinta Seora...
        • Kisah Pilu Gao Meiyun, Nenek 70 Tahun Masih Menjad...
        • Buku Harian Sang Pramugrari yang Mengharukan
        • Nia dan Ayah sayang Mama
        • Xi Wang, Bocah Dua Tahun Donorkan Organnya Untuk T...
        • Inilah Kisah Seseorang yang ditolak Bekerja di Mic...
        • Bocah 6 Tahun Memulung Bantu Ayah yang Lumpuh
        • Kisah Laura Greenway, Gadis Yang Mendonorkan Alat ...
        • Zhang Qianqian, Kisah Gadis Kecil yang Mengharukan
        • Gendong Aku Sampai Ajalku Tiba
        • Cinta Yang Terlewatkan
        • Izinkan Aku Mencintaimu dengan Caraku
        • Kado Terakhir Dari Ayah
        • Kisah Cinta Tak Selalu seperti di Film
        • Kisah Mengharukan Seorang Kakak kepada Adiknya
        • Surat Cinta Yang Tak Pernah Kukirimkan
        • Kisah Nyata: Cinta Dalam Segelas Susu
        • Mengapa ada istilah 'Merpati tak pernah Ingkar Janji'
        • Ketulusan Cinta
        • Perjuangan cinta seorang istri ( kisah nyata )
        • Karena Engkaulah Tulang Rusukku
        • Ditinggal Istri, Pria Mengayuh Becak sambil Gendon...
        • 10 Tahun Aku Membencimu dan Setelah Itu Aku Mencin...
        • "Aku Pernah Datang dan Aku Sangat Patuh"
        • Ingin Membentuk Tubuh? Lakukan Olahraga Ini
        • Penyebab Sakit Karena Kehujanan
        • Inilah 5 Tren Gaya Pacaran Negatif Remaja Jaman Se...

    Ayo Bergabung

    Total Tayangan Halaman

    Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.